IKLAN BARIS

DALAM TUGASNYA WARTAWAN KAMI SELALU DIBEKALI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN APAPUN DARI NARASUMBER KECUALI IKLAN
RUANG IKLAN

Syafran Himbau Meski Beda Pilihan, Para Pendukung Caketum IPPAT Jangan Bersitegang Tetap Jaga Persaudaraan Hindari Perpecahan



Hari menjelang pemilihan Ketua Umumum IPPAT sudah didepan mata, hari tersebut menjadi momen penting untuk menentukan pemimpin IPPAT ke depan. Perbedaan pilihan merupakan dinamika demokrasi yang harus dihormati oleh semua pihak.

Syafran Sofyan salah satu Calon Ketua Umum IPPAT mengimbau agar para pendukungnya dan pendukung  pasangan Calon Ketua Umum lainya untuk saling menghormati pilihannya masing-masing.


Berbagai dukungan terhadap Caketum IPPAT jagoannya ini  memang menjadi hal yang lumrah di era demokrasi, namun perbedaan dukungan harus tetap mengedepankan etika dan moral sebagai PPAT yang bermartabat, serta bertujuan utama menghasilkan persatuan dan kesatuan yang kokoh usai perhelatan pemilihan Caketum nantinya.

"Semuanya yang dinyatakan sebagai anggota IPPAT punya hak sama menggunakan hak pilihnya. Jadi tidak ada alasan bersitegang," kata Syafran.

Syafran mengimbau anggota IPPAT untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, serta tidak terpengaruh hasutan-hasutan apalagi politik uang.

"Supaya IPPAT Berwibawa pilihlah Caketum yang pas dan cocok untuk memimpin IPPAT sesuai dengan hati nurani bukan politik uang atau iming-iming," imbuhnya.

Aksi dukungan dari masing-masing kandidat semakin terasa menjelang pencoblosan ini. Berbagai bentuk dukungan disebarkan melalui jejaring sosial, smarthphone hingga memasang logo atau pun foto kandidat favoritnya.

Tidak sedikit juga para pendukung yang menyebarkan ajakan untuk memilih kandidat pilihannya lewat pesan berantai. Tidak jarang juga yang memasang status dengan nada saling menjatuhkan (kampanye hitam) kandidat yang bukan pilihannya.

Terkait hal itu, Syafran mengimbau agar anggota IPPAT cerdas dalam mensikapi fenomena yang berbau provokasi.

"Jangan tersinggung dengan gambar atau pesan. Kalau ada broadcast yang memprovokasi, menimbulkan kegalauan dan kebingungan baiknya diabaikan saja," pungkasnya. (Tim)