Pada 9 hingga 10 April 2015 yang tinggal beberapa
hari lagi, Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) akan menyelenggarakan Munas
yang rencananya digelar di Surabaya. Dalam agenda utama pemilihan ketua umum
untuk lima tahun mendatang ini ada beberapa calon yang akan maju, jadi
kemungkinan Aklamasi tidak akan terjadi.
Meski bersaing memperebutkan kursi
orang nomor satu di IPPAT, Syafran Sofyan menyatakan asalkan bersih dari politik uang tidak
akan ada kisruh apalagi perpecahan seperti yang terjadi di organisasi profesi
lainnya. "Saya dan calon lainnya itu saudara dalam kandungan
organisasi yang sama, jadi tidak akan ribut-ribut. Kami seperti satu saudara.
Ini jelas berbeda dengan persaingan seperti di parpol," kata Syafran.
Namun jika diketahui terbukti ada
poltik uang saya sendiri yang akan melaporkanya kepada pihak yang berwajib,
mengingat hal seperti ini sudah merusak tatanan demokrasi yang baik dan jika
ada yang seperti ini harus diberi efek jera supaya tidak terulang karena dianggap sudah menjadi provokator benih perpecahan, tegas
Syafran.
Mengenai dukungan, Syafran enggan
sesumbar. Menurutnya, dalam persaingan pemilihan ketua umum nanti,
pihaknya mengembalikan semua pilihan kepada pemegang suara dalam Munas.
Kepada siapa dukungan ketua umum
saat ini dan tokoh-tokoh IPPAT akan mengalir? Syafran enggan mengomentarinya.
Namun dipastikan, siapapun yang akan menjadi nahkoda IPPAT, diharapkan terpilih
secara demokratis dan bersih dari politik uang dalam Munas yang sudah didepan
mata ini.