Foto : Dewi Fitriani, S.H., M.Kn diapit para mahasiswanya
Kompetisi klien para
Notaris saat ini berlangsung sengit bahkan tak jarang oknum Notaris menghalalkan
segala cara untuk menanamkan kepercayaan kliennya. Untuk merebut klien yang
lebih besar lagi, sering Notaris mengandalkan strategi harga lebih murah
ketimbang para kompetitornya. Di Indonesia, misalnya, perang antar Notaris
memasuki fase perang harga: jor-joran dengan harga murah. Padahal, tak
selamanya,
strategi harga murah ini bisa diandalkan. Tak selamanya juga
menguntungkan. Sebaliknya, bisa berakibat buntungnya pemasukan Notaris.Dewi Fitriani, S.H., M.Kn Notaris Asal Kabupaten Bogor mengatakan sebagai professional yang berpendidikan tinggi tidak semestinya Notaris memasang tarif murah, itu sama saja menjatuhkan harkat dan martabat sebagai seorang Notaris.
“Jadi jangan mau dibayar murah lah, Cukup tunjukan saja
dengan kinerja yang berkualitas, kenyamanan dalam menggunakan jasa kita”,
ujarnya.
Layanan yang ramah, peduli, dan cepat bagi saya itu sudah
cukup untuk menarik klien. Sebab itu, menjaga relasi itu penting karena di
sanalah letak kepercayaan. Kedekatan relasi dan kepercayaan ini menjadi modal
kuat untuk memiliki poin lebih tinggi ketimbang memasang tarif murah dan klien
akan lebih memilih Notaris yang secara intim terlibat membantu memberi masukan
yang positif sesuai aturan yang berlaku dalam pembangunan bisnis kliennya, Lanjut
Dewi yang aktif mengajar Kode Etik Notaris di Magister Kenotariatan ini.(tim)