IKLAN BARIS

DALAM TUGASNYA WARTAWAN KAMI SELALU DIBEKALI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN APAPUN DARI NARASUMBER KECUALI IKLAN
RUANG IKLAN

Lelah Jadi Pengacara, Sempat 5 Tahun Sepi Klien Siti Aisyah Banting Stir Jadi Notaris

Jalan hidup membawa Siti Aisyah meninggalkan pekerjaan sebagai pengacara yang sudah membesarkan namanya. Memulai karier dari nol, memaksa ibu 3 anak ini harus merasakan pahitnya  tanpa klien.

NAMUN, waktu dan profesional membawa Aisyah  mulai mendapatkan kepercayaan dari klien."Bukan perkara mudah memang, di tengah puncak karier saya memilih melanjutkan kuliah S2, banting setir menjadi notaris," ungkap perempuan kelahiran Bone, 12 Desember 1969 ini.

Rasa tidak puas dan alasan pribadi membuat Aisyah memilih berpindah karier menjadi notaris. Bukan hal mudah memang, sebab pada 5 tahun awal karier notarisnya, adalah masa ketahanan diuji. Lima tahun awal, klien yang diterima bisa dihitung dengan jari. Sementara, dia harus membayar sewa kantor dan gaji dua karyawannya. Namun, dia tidak kaget akan hal ini.
Sebab, Aisyah sudah diberitahu dosennya bahwa lima tahun awal jadi notaris,  klien yang datang masih sedikit.

"Pokoknya dikuat-kuatkan. Semuanya kan sudah saya antisipasi masalah finansial," tutur alumnus Universitas Tujuh Belas Agustus Samarinda dan Universitas Airlangga Surabaya ini.

Waktu pun terlampaui, kliennya mulai berdatangan. Kebanyakan klien berasal dari perbankan berbasis syariah.

"Suka dibilang spesialis syariah, padahal saya tidak mematok harus syariah. Mereka yang  berdatangan," ungkap perempuan yang tinggal di kawasan Villa Tamara ini.

Aisyah yang seorang ibu tunggal harus bekerja ekstra membagi waktunya untuk anak dan kariernya. Beruntung, bebannya sedikit berkurang karena anak-anak beranjak dewasa.

"Beban hidup dan permasalahan pasti ada. Apalagi saya adalah ibu sekaligus ayah bagi anak saya. Tapi, kunci suksesnya jangan lari dari masalah dan tetap dekat dengan tuhan," tandasnya. (*/nyc/waz/bersambung)


Sumber : kaltimpost.co.id